Blog untuk Keluargaku
Sabtu, 30 Desember 2023
Kamis, 27 November 2014
Sebuah Tulisan Tanganku sebagai Kado Spesial dariku di hari istimewamu Kakanda Tercinta "Muhammad Anwari"
Motivasi meraih mimpi
“SELAMAT
ATAS WISUDA S. E. NYA ya Maaaaas”
Muhammad Anwari,
putra ke-3 dari Pak Sudaeni (alm) dan
Mak Toyimah, yang lahir di dusun Beji Lor, RT.02 RW.01, Kelurahan Beji Krajan,
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah; telah wisuda S1 di
Universitas Pamulang, hari ini, Kamis, 27 November 2014. Tentu sebagai adik,
saya juga merasakan sangat senang dan bangga. Mengapa saya senang? Iya,
tentunya saya sangat senang karena dengan dia menyandang gelar sarjana,
kesempatan berkarya makin luas, wawasan makin terbuka lebar, mental dan
keberanian untuk berkarya dan berwirausaha makin matang, dan yang pasti peluang
untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, negara,
dan dunia makin besar.
Pertanyaan kedua,
mengapa saya sangat bangga? Mungkin bagi sebagian orang merasa biasa-biasa saja
punya anggota keluarga yang berhasil menyelesaikan S1, tapi itu tidak berlaku
bagi saya. Saya sangat bangga karena dalam keluarga kami baru dia yang berhasil
meraih S1. Saya berdoa supaya moment ini bisa menjadi motivasi bagi adik-adik
dan semua saudara-saudaranya. Selanjutnya, saya juga tertarik dengan nilai
perjuangan yang telah dia lakukan selama ini. Dan perjuangan tersebut
sangat patut saya jadikan contoh untuk hari-hari yang akan saya lewati di
kemudian hari.
Banyak anak-anak
muda yang ingin merasakan pendidikan sampai jenjang sarjana, tapi tidak
semuanya bisa mewujudkan keinginan itu. Banyak faktor yang membuat keinginan
itu berhenti hanya menjadi sebuah impian yang tak tergapai sepanjang masa. Niat,
minat, tekad, cita-cita atau keinginan yang rapuh akan membuat bangunan
mimpi-mimpi runtuh. Karena sebuah keinginan merupakan fondasi untuk menegakkan
mimpi yang akan dibangun. Sehingga belum sampai ujung atap bangunan, mimpi
tersebut tak pernah terlihat wujud bangunannya. Alhamdulillah, hal itu tak
terjadi pada Muhammad Anwari. Walau dulu hari-harinya masih penuh dengan
ketidakpastian, tapi dia justru menjadikan ketidakpastian itu menjadi sebuah
keyakinan dan tekad yang kuat bahwa
siapapun yang bersungguh-sungguh (yakin, punya tekad, usaha, dan doa yang kuat)
dalam menggapai sebuah cita-cita yang mulia, Allah pasti membukakan jalan
kesuksesan dihadapannya.
Faktor kedua yang membuat
keinginan itu berhenti hanya menjadi sebuah impian yang tak tergapai adalah
terbatasnya dan sangat kurangnya biaya atau kemampuan finansial yang
dimiliki. Faktor kedua ini sangat erat hubungannya dengan niat, cita-cita atau
keinginan yang dimiliki seseorang. Dengan
niat, cita-cita atau keinginan yang semakin rendah, seseorang akan mempunyai
semangat yang rendah juga. Dengan demikian, dia cenderung tak mau bekerja dan
berusaha lebih keras lagi dan akhirnya kemampuan finansialnya tak pernah
mencukupi dirinya untuk menggapai impian yang berharga tinggi.Alhamdulillah,
hal itu tak terjadi pada Muhammad Anwari.
Memang dia lahir
dari keluarga bahagia Pak Sudaeni (alm)
dan Mak Toyimah yang hiduppas-pasan. Mungkin dulu kami tak pernah
menyangka akan bisa merasakan pendidikan tinggi. ketika putra-putrinya akan
pergi ke perantauan, orang tua kami
selalu bilang pada kami putra-putrinya, “ati-ati neng
paran, pak mu mak mu pancen ra nduwe bondho Nduk, Nang. Yo Isone gor nyangoni cengkir”.
Ati-ati disini maksudnya orang tua kami adalah bukanlah hanya menyuruh kami
hati-hati dalam perjalanan menuju tempat rantau, tapi lebih dari itu. Kami
dihimbau untuk selalu hati-hati dalam segala hal, terutama dalam menjalankan
ibadah solat lima waktu. Karena jika seseorang baik solatnya (dari cara
wudhunya, pakaiannya, syarat, rukun, tempat dan waktunya) dijamin akan
dimudahkan jalan untuk menggapai impian mulia.
Berikutnya, makna
dari cengkir adalah kenCENG ing piKIR, maksudnya
adalah berpikirlah yang kuat, berpikirlah yang matang, berpikirlah dengan hati-hati
dan cermat dalam menggunakan segala kesempatan yang kau miliki saat ini. Jangan
berpangku tangan, karena Allah akan mengubah kesempatan menjadi emas seiring
dengan usaha dan doa yang dilakukan oleh seorang hamba. Itulah pesan yang
sangat kami ingat dan masuk dalam otak bawah sadar kami, sehingga kami merasa
terhibur dan tumbuh semangat dalam setiap waktu. Itu juga pula-lah yang terjadi
pada Kang War. Dia memegang teguh ati-ati dan cengkir, sehingga
dia kini mampu membuat bangga kami semuanya walau dalam keadaan pas-pasan.
Faktor ketiga yang
membuat keinginan itu berhenti hanya menjadi sebuah impian yang tak tergapai
adalah lemahnya sebuah usaha dan doa seseorang. Akan tetapi, hal itu tak
terjadi lagi pada Kang War. Walau kadang kala merasakan letih, capek bahkan
mungkin hampir ada keputus-asa-an yang hadir dalam hatinya, itu hanyalah sebuah
reaksi tubuh yang ingin diistirahatkan sementara waktu untuk mengundang semangat
yang lebih besar lagi untuk tetap maju. Dan nyatanya, hari ini, semangat itu telah
mengantarkannya meraih satu pintu kesuksesan. Semoga semangat ini tetap membara
dan menemaninya menuju pintu kesuksesan lain yang masih banyak lagi untuk dia
lewati. Aaamiin.
Tentunya bukan
hanya saya, mae, mbak yu Sri Astuti, kang A. Saiful Munaffis beserta keluarga,
supri, mas Likin, Kia, Irul, pak lek, bu lek, pak dhe, mak dhe yang merasakan
senang dan bangga atas satu keberhasilan yang diraihnya saat ini, tapi juga
keluarga yang sudah mendahului kami, khususnya Pae tercinta tersayang terkangen
yang makin bahagia di alam baka: Pak Sudaeni yang selalu sayang pada kami, yang
selalu mencukupi kebutuhan hidup kami walau harus mandi keringat dan banting
tulang tiap hari semasa hidupnya. Semoga itu semua menjadi amal solih yang
menjelma sebagai kawan yang rupawan dan yang selalu menghibur di dalam kubur,
aaamiin. Tak ketinggalan juga yang merasa sangat bangga lagi Mbok.e (mbah
Kamiji), Pak Tuo (mbah Muhtarom), mbahe tercinta terkangen yang tak pernah kami
lihat wajahnya satu detik pun Mbah Marhaban, dan terakhir Mbah Salipah. Semoga
engkau semua makin bahagia disana dengan kado terindah hari ini yang diberikan
oleh salah satu anak dan cucumu. Aaamiin.
Secara pribadi,
saya mengucapkan “selamat atas wisuda S1” kepada Kang Muhammad Anwari, S. E.. Semoga
semua ilmu dan pengalamanmu bisa bermanfaat untuk semuanya, dan engkau
bisa lebih dekat dengan Allah dalam setiap langkahmu, setiap karyamu, sehingga
menjadikan berkah dalam hidupmu serta menjadikan lebih mudah lancar dalam
berlari menuju pintu-pintu kesuksesan yang lain yang masih menunggumu. Semoga
kami diberikan kekuatan untuk mengikuti langkah dan semangatmu. Dan kita semua ingat
selalu nasihat OrTu tercinta dalam keadaan bagaimanapun, kapanpun dan dimanapun
kita berada . Aaaamiin.
“HANYALAH
KADO TERINDAH SEPERTI INI MAS YANG SANGGUP AKU BERIKAN UNTUK WISUDA S1 HARI
INI, INSYA ALLAH SEMOGA ALLAH SECEPATNYA MENUNTUN AKU UNTUK MEMBERIKAN KADO
YANG LEBIH INDAH LAGI UNTUKMU dan UNTUK MAE SEKELUARGA... TAK TUNGGU NENG JOGJA”
sorry
yo mas nek lebayy, ben dramatis sithik.
Written by
Ahmad Wantoha @ 11.22 am
Thursday,
27112014
@ C4, Pandanaran Room C-03
Yogyakarta, Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)